Dampak negatif pacaran :
1. Mudah terjerumus ke perzinaan
karena khayalan pada remaja sagat tinggi, berawal dari tatapan mata, pegangan tangan, hingga timbul hasrat yang memicu keduanya menjadi terjerumus kedalam perzinahan. Mudah terjadi seperti itu pun karna pengaruh tema, atau banyak melihat situs porno yang bebas tersebar di internet. Dapat terjadi pada siapa saja tidak menutup kemungkinan paada remaja muslimah/muslim, tidak hanya kalangan remaja kaya atau miskin.
oleh karna itu perlu adanya ketawakalan kita terhadap agama, maupun taat pada orang tua, pemilihan pergaulan atau membuat benteng untuk pertahanan dari pengaruh-pengaruh pergaulan yang masuk dalam kehidupan kita.
2. Melemahkan Iman
Saat ini banyak oarang pacaran yang mencintai kekasihnya, melebihi cintanya kepada Tuhan,. Membuat mereka menjadi Kurang beribadah, jarang solat, jarang membaca al-qur'an.
3. ‘melatih’ kemunafikan
Orang yang berpacaran itu seringkali menipu,
berusaha agar pasangannya yakin bahwa ialah yang terbaik. Memang tidak semua..
tapi umumnya begitu. Ia akan menampakkan hal-hal yang baik di depan kekasihnya.
Adapun hal-hal yang buruk sebagian besar ia sembunyikan. Sebagian orang ada
yang sengaja menunjukkan beberapa keburukannya kepada kekasihnya sekedar untuk
meraih simpati, mencari kesamaan, mendapatkan pemakluman, atau sebagai
bumbu-bumbu romantisme belaka. Namun tidak jarang orang yang berpacaran
mengatakan sesuatu yang sebenarnya bertentangan dengan hati kecilnya.
4. Menjadikan panjang angan-angan.
Dalam islam dilarang berpanjang-panjang angan, karna dapat menghalalkan apapun dalam mencapainya. Biasanya orang pacaran selalu memikirkan kekasihnya, bagaimana saat nanti mereka bertemu, akan mengatakan apa, memberikan apa, atau apa dan lain-lain.
5. Mengurangi produktivitas
karna ia pacaran biasanya ia melakukan waktu luang untuk berpacaran, bahkan waktu disaat waktu yang tidak senggang,, dengan seperti itu menjadikan pengurangan kegiatan yang bermanfaat, bahkan menjadi mengurangi kewajibannya belajar, membantu orang tua, mengerjakan PR atau berkarya.
6. Menjadikan hidup boros
Dalam pacaran sang kekasih rela berkorban untuk pasangannya. Lebih mementingkan kesenangan membelikan pasangannya hadia, mentraktir makan, jalan-jalan yang menghabiskan waktu tidak berguna, menjadikannya hidup boros
7. Akan melemahkan daya kretaifitas dan
menyulitkan konsentrasi, karena pikiran mereka hanya tertuju kepada pacarnya
8. Akan menyebabkan terlambatnya studi.
Banyak pelajar yang tidak lulus karna pacaran, banyak yang melalaikan pelajaran dan tugas tugas sekolah, mematahkan semangat belajar, menurunkan konsentrasi belajar
9. Terjadinya pertengkaran dan pembunuhan,
hanya karena rebutan pacar. atau di putusin pacar.
“Barang siapa yang jatuh cinta, lalu tetap
menjaga kesucian dirinnya, menyembunyikan rasa cintanya dan bersabar hingga
mati maka dia mati syahid.”
“Cintailah sesuatu itu dengan biasa-biasa
saja, karena boleh jadi suatu saat nanti dia akan menjadi sesuatu yang kamu
benci, dan bencilah sesuatu yang tidak kamu ketahui dengan biasa-biasa saja,
karena boleh jadi suatu saat nanti dia akan menjadi sesuatu yang kamu cintai
(H.R. Bukhari, Abu Daud, Tirmizi, dan Ibnu Majah, dari Abu Hurairah)
Tahapan pacaran:
1. Tahap ketertarikan
2. Tahap pendekatan
3. Tahap pacaran
4. Tahap keintiman (warning!!!!!!)
Pacaran yang sehat dan bertanggung jawab:
1. Saling terbuka, mau berbagi pikiran dan
perasaan secara terbuka, jujur, mau berterus terang dengan perasan kita
terhadap tingkah laku pacar. Siap nerima kritik dan kompromi. tetap fokus pada Pelajaran
2. Menerima pacar apa adanya yang dilandasi
oleh perasaan sayang. Tidak menuntut sesuatu yang berada di luar kemampuannya. Namun tetap menomorsatukan Tuhan.
3. Saling menyesuaikan. Kalau dalam proses ini
terlalu sering ribut, maka perlu mempertimbangkan kemungkinan berpisah. Agar silaturahmi tetap terjalin jangan menimbulkan permusuhan
4. Tidak melibatkan aktivitas seksual karena
dapat mengaburkan proses saling mengenal dan memahami satu sama lain.
5. Mutual dependensi, masing-masing merasakan
adanya saling ketergantungan satu sama lain. Oleh karena itu, diharapkan kita
dan pacar mampu melengkapi kekurangan, sedangkan kelebihan yang dimiliki
diharapkan mampu menutupi kekurangan pasangan.